Senin, 21 Oktober 2013

Barcelona, Third Day

Saya berdiri di dekat jendela. Menatap langit Barcelona di pagi hari. Jalanan masih lenggang. Kabut bercampur embun membuat udara sedikit lembab. Sudah 3 hari saya menghirup udara di kota ini. Rasanya semakin betah saja. Tata kota yang bagus dan kehidupan yang teratur adalah salah satu hal yang membuat saya kagum dengan Barcelona. Bahkan, berada di kamar hotel saja saya merasa damai. Udara di dalam kamar terasa dingin. Namun, akan langsung berubah manjadi hangat ketika kita berpindah ke kamar mandi. 

Pagi ini saya menghabiskan banyak waktu di kamar mandi. Memanjakan tubuh yang terasa sangat lelah. Sejak berangkat dari Jakarta, saya belum bisa beristirahat dengan nyenyak. Mungkin karena tubuh masih memerlukan adaptasi dengan ekosistem baru hehe. Berendam di bathup dengan air hangat beraroma terapi, membuat badan terasa lebih fresh.

pukul delapan waktu setempat, saya dan Sarah sudah duduk manis di restoran untuk sarapan. Hari ini kondisi perut sudah lebih stabil. Tidak eneg lagi saat melihat aneka makanan yang tersedia –berharap ada soto atau nasi goreng, huhuhu–. Saya memilih telur dadar dan beberapa potong biskuit untuk mengisi perut. Jus jeruk dan air putih sebagai minumnya. Potongan melon dan pepaya sebagai penutup. Dan sedikit yogurt yang saya fungsikan sebagai penyeimbang pencernakan. Ah, saya jadi teringat beberapa cup mi instan yang ada di koper.

Di hari ketiga ini, saya dan rombongan akan jalan-jalan ke luar kota. Kami akan plesiran ke Girona dan Montserrat. Dua tempat wajib kunjung saat berada di Barcelona. Girona yang terkenal dengan tata kota yang unik. Dan Montserrat dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan.

GIRONA. Kota ini terletak 100 km ke arah utara kota Barcelona. Lumayan jauh. Butuh waktu 2 jam menggunakan bus untuk sampai di sini. Girona kota yang tenang. Setenang aliran sungai Onyar yang mengalir di tengah kota. Yang unik dari kota ini adalah bangunan warna-warni yang berbaris rapi di sepanjang tepi sungai Onyar. Girona sangat terkenal dengan legenda kissing the famous lion of Girona. Legenda yang mempercayai bahwa, orang yang mencium bokong patung singa yang berada di jalan masuk kota lama Girona ini, dia akan kembali lagi ke tempat ini. Amin. 

Lion of Girona

Bangunan warna warni di sepanjang sungai
Saya dan rombongan berjalan kaki memasuki area kota lama. Jalanya nanjak dan berkelok-kelok. Tujuan kami adalah Katedral Saint Mary of Girona. Sebuah gereja Kristen primitif yang pernah beralih fungsi menjadi masjid pada abad ke-7. Jadi, jangan heran jika di beberapa bagian gereja ini terdapat arsitek khas timur tengah. Yang saya Sayangkan ketika memasuki wilayah dalam gereja, para wisatawan dilarang memotret.

Kota lama Girona

Musisi jalanan dengan alat music tradisionalnya

Bangunan di sekitar gereja

Anak-anak yang belajar di depan gereja
Di Girona ada festival bunga tahunan. Biasanya diselenggarakan saat musim semi. Sekitar bulan Mei. Dan beruntung sekali, saya ke sana pada bulan Mei. Meskipun, tidak bertepatan dengan hari perayaan festival bunga, tapi kami berkesempatan untuk melihat persiapan festival bunga tahun ini (2012).

Persiapan festival bunga
Dari Girona, saya dan rombongan melanjutan perjalanan ke Montserrat. Rute menuju Montserrat ini subhanallah sekali. Jalannya berkelok-kelok khas pegunungan. Saya bisa menikmati pemandangan alam yang luar biasa sepanjang perjalanan. Bukit-bukit yang tersusun tak beraturan dari batuan bergerigi. Dan segala macam tanaman yang tumbuh di atasnya. Kalau di Jawa, gambarannya seperti perjalanan ke Gunung Kidul lah –jauh banget Ye?!–.

Saya dan rombongan tiba di Montserrat hampir sore. Ramai sekali. Suhu udara di sini terasa lebih dingin. Anginnya juga kencang. Kami langsung menuju restoran yang berada di tepi tebing untuk menyantap makan siang –late lunch. Makan siang kok jam 15.00 lebih–.

MONTSERRAT. Pegunungan ini berada pada ketinggian 1.240 mdpl. Terletak di sebelah barat laut kota Barcelona. Terkenal dengan patung The Black Madonna. Yaitu patung Maria yang berwarna hitam legam. Warna hitam tersebut, diperkirakan berasal dari asap lilin yang menumpuk selama ratusan tahun. Di pegunungan Montserrat terdapat sebuah gereja dan museum. Basilika. Iya, disebut Basilika Montserrat.

Pemandangan sepanjang jalan menuju Montserrat

Barcelona dari Montserrat

Pegunungan bergerigi

Patung yang matanya serasa hidup

Teras gereja

Dalam gereja
Sebenarnya tidak banyak yang bisa saya ingat tentang gereja dan museum di sini –maaf, saya tidak terlalu concern dengan sejarah katedral yang berdiri megah di tempat setinggi ini–. Saya kelewat takjub dengan pemandangan alam yang terpapar. terlanjur dibuat kagum dengan karya cipta Tuhan yang se-WOW ini.

Satu hal yang tidak boleh terlewat saat ke Montserrat adalah kereta gantung. Kereta gantung ini menjadi penghubung antara Basilika Montserrat dengan tempat parkir bus kami. Ini pertama kalinya saya naik kereta gantung. Rasanya, dududu syalala. Alias menyenangkan. Karena suguhan pemandangan alamnya benar-benar luar biasa. Bisa juga menjadi therapy untuk mereka yang phobia dengan ketinggian. Saat melihat pemandangan yang begitu luar biasa, dijamin kamu akan lupa dengan yang namanya ketinggian –semoga–.

Kereta gantung

Tempat pendaratan kereta gantung

Seperti biasa, plesiran hari ini ditutup dengan makan malam. Di Restoran Cina lagi. Alasannya, ya biar kita ketemu sama nasi lagi. Di restoran yang kami kunjungi -selain Restoran Cina-, kami tidak menemukan menu nasi. Dan perut kami masih perut pribumi yang selalu membutuhkan nasi setiap harinya ^^.

Malam ini, kami tiba di hotel lebih larut dari biasanya. Saya langsung menuju kamar. Kemudian tekpar. Charging tenaga untuk perjalanan selanjutnya.

Demikian, yang bisa saya sampaikan di hari ketiga. Pengalaman hari ke pertama dan kedua bisa kamu intip di sini. Tunggu cerita selanjutnya ya, masih ada 3 hari lagi ^^.

>> to be continue 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar