Rabu, 30 September 2020

Day 3: A Memory

Bicara tentang kenangan, pasti akan saja ada air mata yang menggenang. Masih sangat jelas teringat, ketika ada seseorang datang ke rumah sore itu. Seseorang yang pada akhirnya kutahu bisa mengambil sebagian besar kebahagiaan masa remajaku. Seseorang yang berhasil membuat ibuku goncang dengan kata-kata dan perbuatannya. Seseorang yang membuatku mengerti bahwa hidup tak selalu enak, tak selalu nyaman. Seseorang yang pada akhirnya memberiku satu kenangan buruk yang ingin kulupakan. Namun... karenanya, aku bisa sedewasa ini sekarang.

Sungguh, aku sudah lupa bagaimana rupa perempuan itu. Lupa suaranya. Lupa namanya. Tapi, tak pernah sekali pun aku lupa bagaimana dia memperlakukan ibuku saat itu. Aku tak lupa caci makinya pada ibuku. Aku tak lupa wajah pasrah ibuku. Aku tak lupa segala kesusahan yang terjadi pada ibuku setelah sore itu.

Meninggalkan trauma? Tentu. Tapi, sekarang sudah bisa menerima. Tidak apa-apa kenangan itu tetap tinggal di kepala. Bahkan telah kusediakan ruang khusus untuknya. Setidaknya, ini yang akan menjadi pengingat bagiku untuk tidak menyakiti orang. Karena jika aku menyakiti orang, aku akan teringat wajah ibuku saat itu. Wajah yang begitu ku sayang, meski jarang sekali aku mampu mengungkapkan.

Sabtu, 19 September 2020

Day 2: Things That Makes You Happy

Jadi inget jaman kuliah dulu. Hampir tiap minggu, sepulang kuliah malam, sering nongkrong di angkringan dekat kampus bareng teman-teman. Di sana makan nasi kucing dan minum segelas kopi susu saset. Duduk di tikar beratapkan langit. Saling cerita dan ketawa. Rasanya happy banget.

Kalo bosan di angkringan, kita pindah tempat ke warung kopi klotok. Di sana, ya, cuma pesen segelas kopi doang. Bisa duduk lesehan hingga berjam-jam. Atau selonjoran aja di tangga depan Indoapril sambil ngemil es krim. Cerita-cerita sama teman sampai lupa waktu. Gitu juga udah senang.

Receh banget, ya, bahagiaku dulu? Emang sekarang gimana? Sekarang agak ribet, sih, haha... Gak, ding. Masih sama aja, kok. Masih sama recehnya. Udah jadi orang tua gini, masih happy juga kalo jajan es krim. Masih suka ngopi-ngopi susu. Masih seneng juga kalo diajakin nongkrong.

Cuma, ya, itu... Namanya hidup pasti bergerak. Yang pergerakannya paling cepat, ya, orang-orang di sekitar kita. Ada yang hanya berlalu-lalang. Ada yang datang untuk kemudian menghilang. Ada yang menitipkan sayang, lalu tergantikan. Ada yang mencintai dan menetap hingga mati. Dengan siapa pun yang ada, aku masih tetap bahagia ketika bisa menghabiskan banyak waktu bersama.

Bahagia memang tak melulu soal apa, tapi lebih penting dengan siapa.

Rabu, 16 September 2020

Selamat Tanggal 16 September

Hai, Mas!

First of all, I want to say 'Happy anniversary' baby.

Cieee... Udah 3 tahun aja ini aku dan kamu jadi kita. Cepet amat. Kayaknya ujian tahap 1 untuk mengenal dan nerima kamu apa adanya udah lulus, nih. Sekarang aku udah bisa mulai 'bodo amat' kalo kamu ngeluarin kata-kata ngawur. Kalo dulu awal-awal sering nangis. Kamu pasti tahu, kan? Iya, kan? Sekarang juga masih nangis, cuma kadang-kadang doang.

Terus... Makin sini makin ngerasa bersyukur sekali. Udahlah dikasih anak cakep dan pinter, ternyata dikasih sepaket pula sama papanya yang baik banget. Yang suka menolong, rajin menabung, kerja keras, dan sayang keluarga. Coba begini pas sekolah dulu, udah jadi siswa teladan pasti.

Meski masih suka keluar taring kalo lagi marah, ya udah lah ya. Semua orang lahir dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

It's ok if you are not perfect, so am I.

Aku kurangnya juga buanyak buanget. Belum bisa masak, belum bisa nemenin kamu terus-terusan, belum bisa ini itu banyak sekali. I'm so sorry. But one thing for sure, I really want to be the best partner for you throughout life. Uhuk.

Dan maaf juga kalo istri kesayanganmu ini masih sering ngambek. Ya, gimana, namanya juga sayang. Kalo gak ada ngambek-ngambeknya kan gak seru. Masak datar aja.. Ngantuk ntar kayak lewat jalan tol.

Next, I want to say thank you so much for everything. For all the love and effort. Icel and I are happy to have you in our life. We love you sooooo much.

Last but not least,

Semoga kita bersama selamanya, ya. Baik-baik berdua. Banyak rukun dan bahagianya.

Semoga Tuhan senantiasa menentramkan jiwa kita, memberi rejeki yang barokah, menitipkan keturunan yang soleh solehah, menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Amin...

Selasa, 15 September 2020

Day 1: Describe Your Personality

Gara-gara ada 30 days writing challenge lewat di TL, nih. Jadi pengen ikutan. Ya, lumayan buat latihan mikir lagi. Kayaknya udah lama ini otak gak berkerja dengan maksimal kwkwkw.

***

"Selama aku masih banyak cerita, selama aku masih suka ngomelin kamu, selama aku masih bisa nangis karenamu, itu artinya kamu masih penting buatku."

Sebagian orang di dunia ini memang begitu. Bisa jadi pendiam dan cerewet dalam satu waktu. Aku salah satunya. Aku orang yang cenderung pendiam jika berada di lingkungan baru. Tapi, kalau sudah kumpul dengan orang-orang lama di hidupku, aku bisa jadi manusia paling cerewet di antara mereka. Kuncinya bagiku adalah rasa nyaman. Jika aku merasa nyaman di dekatmu, aku bisa tidak berhenti bicara denganmu.

Ngomongin soal ngomel, aku orang yang males banget ngomel. Bagiku ngomel itu semacam buang-buang tenaga. Bikin capek. Jadi, kalo aku masih sering ngomelin kamu, kamu tahu artinya apa, kan? I am into you. I care for you. Yakali aku mau buang-buang tenaga buat orang yang gak aku sayang. Males banget. If you know me so well, ngomelku adalah ekspresi rasa sayangku ke kamu. 

Diomongin orang sekampung, EGP. Dikata-katain sama orang gak dikenal, EGP juga. Pokoknya kalo mereka yang suka komentarin hidupku itu gak ngasih efek apa-apa di hidupku, ya, EGP. Ngasih makan, gak. Sekolahin, gak. Beliin skincare, gak. Beliin pulsa, gak. Ngajak jalan-jalan juga gak. Tapi, kerjanya ngomentarin hidup mulu. Ya, udah diemin aja. Mungkin memang begitu cara mereka berbahagia, dengan mengusik kehidupan orang lain. Aku dan kamu bisa cari bahagia dengan cara berbeda. Yekannn...

Ya, gitu deh. Cuek banget diriku ini. Kecuali, lagi-lagi sama orang yang aku sayang. Aku gak bisa gak peduli sama kamu yang aku sayang. Semua tentang kamu, aku akan tahu. Semua kata dan perbuatanmu akan sangat mempengaruhi mood-ku. You'll be my mood booster and breaker at the same time. Aku akan senang gak keruan kalo kamu bikin aku Happy. Sebaliknya, aku juga bisa nangis berhari-hari kalo kamu bikin aku sakit hati.

Satu lagi, aku gak gampang ngobral air mata ke sembarang orang. Aku hanya akan nangis di depanmu. Di pelukmu. Kecuali, kalo nonton film, sih. Hoho.