Rabu, 14 Oktober 2020
Day 5: Your Parents
Kamis, 01 Oktober 2020
Day 4: Place You Want To Visit
Sebagai manusia yang doyan jalan-jalan, banyak sekali tempat yang ingin ku kunjungi. Kalo bisa, seluruh dunia ini ku kelilingi. Kalo ada waktu dan dana tentunya. Ehem..
Pengen ke Korea, karena sering lihat dramanya. Pengen ke Jepang, karena penasaran sama disiplinnya orang sana. Pengen ke Singapura, pengen ke Jewel Changi lihat air terjunnya. Pengen ke Eropa, pengen ngerasain winter di sana. Pengen ke Swiss, karena selalu ngiler tiap lihat gambar pemandangan alam sana. Pengen ke Timur Tengah, pengen lihat padang pasir. Pengen ke Thailand, pengen lihat kehidupan di sana seperti apa. Intinya pengen ke banyak tempat, sih.
Tapi, kalo yang pengen banget dan sepertinya tidak begitu sulit untuk dijangkau adalah pengen jalan-jalan ke Banyuwangi. Pengen menghirup udara di Taman Nasional Baluran dan sekitarnya. Masalahnya adalah, Papasel mau gak diajak ke sana #kodekeras. Ini salah satu tempat yang sudah lama sekali masuk di bucket list-ku. Pokoknya berharap sekali suatu saat bisa ke sana. Eh, aku gak akan nolak, kok, kalo diajakin honey moon ke sana. Uhuk.
Yang lebih sederhana lagi, pengen banget ngajak anak lanang jalan-jalan ke Taman Safari. Lihat macam-macam binatang di sana. Karena ku tahu, ini akan membuat Icel bahagia. BTW, dari bayi dia belum pernah diajak ke kebun binatang. Meanwhile, sekarang dia sudah tahu nama-nama binatang, beserta niruin suaranya. Kecuali suara buaya, soalnya suara buaya susah ditiruin. Macam-macam, sih. Kadang bikin baper, kadang bikin mual. Eh. Ini ngomongin kamu apa buaya?
Abis dari Taman Safari, lanjut ngajakin main ke Jungle Land. Membiarkan Icel main sepuasnya di sana. Main sampai lelah. Kalo sudah lelah, pengen ngajakin dia ke Sentul City. Nginep di sana beberapa hari. Sampai waktu yang belum bisa ditentukan lah.
Monmaap, yang terakhir itu modus maknya yang pengen nyusulin papanya apa gimana? Heh?
Rabu, 30 September 2020
Day 3: A Memory
Bicara tentang kenangan, pasti akan saja ada air mata yang menggenang. Masih sangat jelas teringat, ketika ada seseorang datang ke rumah sore itu. Seseorang yang pada akhirnya kutahu bisa mengambil sebagian besar kebahagiaan masa remajaku. Seseorang yang berhasil membuat ibuku goncang dengan kata-kata dan perbuatannya. Seseorang yang membuatku mengerti bahwa hidup tak selalu enak, tak selalu nyaman. Seseorang yang pada akhirnya memberiku satu kenangan buruk yang ingin kulupakan. Namun... karenanya, aku bisa sedewasa ini sekarang.
Sungguh, aku sudah lupa bagaimana rupa perempuan itu. Lupa suaranya. Lupa namanya. Tapi, tak pernah sekali pun aku lupa bagaimana dia memperlakukan ibuku saat itu. Aku tak lupa caci makinya pada ibuku. Aku tak lupa wajah pasrah ibuku. Aku tak lupa segala kesusahan yang terjadi pada ibuku setelah sore itu.
Meninggalkan trauma? Tentu. Tapi, sekarang sudah bisa menerima. Tidak apa-apa kenangan itu tetap tinggal di kepala. Bahkan telah kusediakan ruang khusus untuknya. Setidaknya, ini yang akan menjadi pengingat bagiku untuk tidak menyakiti orang. Karena jika aku menyakiti orang, aku akan teringat wajah ibuku saat itu. Wajah yang begitu ku sayang, meski jarang sekali aku mampu mengungkapkan.
Sabtu, 19 September 2020
Day 2: Things That Makes You Happy
Rabu, 16 September 2020
Selamat Tanggal 16 September
Hai, Mas!
First of all, I want to say 'Happy anniversary' baby.
Cieee... Udah 3 tahun aja ini aku dan kamu jadi kita. Cepet amat. Kayaknya ujian tahap 1 untuk mengenal dan nerima kamu apa adanya udah lulus, nih. Sekarang aku udah bisa mulai 'bodo amat' kalo kamu ngeluarin kata-kata ngawur. Kalo dulu awal-awal sering nangis. Kamu pasti tahu, kan? Iya, kan? Sekarang juga masih nangis, cuma kadang-kadang doang.
Terus... Makin sini makin ngerasa bersyukur sekali. Udahlah dikasih anak cakep dan pinter, ternyata dikasih sepaket pula sama papanya yang baik banget. Yang suka menolong, rajin menabung, kerja keras, dan sayang keluarga. Coba begini pas sekolah dulu, udah jadi siswa teladan pasti.
Meski masih suka keluar taring kalo lagi marah, ya udah lah ya. Semua orang lahir dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
It's ok if you are not perfect, so am I.
Aku kurangnya juga buanyak buanget. Belum bisa masak, belum bisa nemenin kamu terus-terusan, belum bisa ini itu banyak sekali. I'm so sorry. But one thing for sure, I really want to be the best partner for you throughout life. Uhuk.
Dan maaf juga kalo istri kesayanganmu ini masih sering ngambek. Ya, gimana, namanya juga sayang. Kalo gak ada ngambek-ngambeknya kan gak seru. Masak datar aja.. Ngantuk ntar kayak lewat jalan tol.
Next, I want to say thank you so much for everything. For all the love and effort. Icel and I are happy to have you in our life. We love you sooooo much.
Last but not least,
Semoga kita bersama selamanya, ya. Baik-baik berdua. Banyak rukun dan bahagianya.
Semoga Tuhan senantiasa menentramkan jiwa kita, memberi rejeki yang barokah, menitipkan keturunan yang soleh solehah, menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Amin...
Selasa, 15 September 2020
Day 1: Describe Your Personality
Gara-gara ada 30 days writing challenge lewat di TL, nih. Jadi pengen ikutan. Ya, lumayan buat latihan mikir lagi. Kayaknya udah lama ini otak gak berkerja dengan maksimal kwkwkw.
***
"Selama aku masih banyak cerita, selama aku masih suka ngomelin kamu, selama aku masih bisa nangis karenamu, itu artinya kamu masih penting buatku."
Sebagian orang di dunia ini memang begitu. Bisa jadi pendiam dan cerewet dalam satu waktu. Aku salah satunya. Aku orang yang cenderung pendiam jika berada di lingkungan baru. Tapi, kalau sudah kumpul dengan orang-orang lama di hidupku, aku bisa jadi manusia paling cerewet di antara mereka. Kuncinya bagiku adalah rasa nyaman. Jika aku merasa nyaman di dekatmu, aku bisa tidak berhenti bicara denganmu.
Ngomongin soal ngomel, aku orang yang males banget ngomel. Bagiku ngomel itu semacam buang-buang tenaga. Bikin capek. Jadi, kalo aku masih sering ngomelin kamu, kamu tahu artinya apa, kan? I am into you. I care for you. Yakali aku mau buang-buang tenaga buat orang yang gak aku sayang. Males banget. If you know me so well, ngomelku adalah ekspresi rasa sayangku ke kamu.
Diomongin orang sekampung, EGP. Dikata-katain sama orang gak dikenal, EGP juga. Pokoknya kalo mereka yang suka komentarin hidupku itu gak ngasih efek apa-apa di hidupku, ya, EGP. Ngasih makan, gak. Sekolahin, gak. Beliin skincare, gak. Beliin pulsa, gak. Ngajak jalan-jalan juga gak. Tapi, kerjanya ngomentarin hidup mulu. Ya, udah diemin aja. Mungkin memang begitu cara mereka berbahagia, dengan mengusik kehidupan orang lain. Aku dan kamu bisa cari bahagia dengan cara berbeda. Yekannn...
Ya, gitu deh. Cuek banget diriku ini. Kecuali, lagi-lagi sama orang yang aku sayang. Aku gak bisa gak peduli sama kamu yang aku sayang. Semua tentang kamu, aku akan tahu. Semua kata dan perbuatanmu akan sangat mempengaruhi mood-ku. You'll be my mood booster and breaker at the same time. Aku akan senang gak keruan kalo kamu bikin aku Happy. Sebaliknya, aku juga bisa nangis berhari-hari kalo kamu bikin aku sakit hati.
Satu lagi, aku gak gampang ngobral air mata ke sembarang orang. Aku hanya akan nangis di depanmu. Di pelukmu. Kecuali, kalo nonton film, sih. Hoho.
Rabu, 26 Agustus 2020
Jodoh 5: Doa
Percayalah pada kekuatan doa. Apalagi doa yang berulang-ulang. Bukankah apa pun yang sekarang ada pada kita ini adalah hasil dari doa-doa di masa lalu? Itu juga yang ku lakukan ketika sedang meminta jodoh pada Tuhan. Berdoa seseringnya. Berdoa mohon yang sebaik-baiknya. Dan tentu dengan kesungguhan yang luar biasa.
Jauh sebelum ketemu Mas Anang, setiap harinya ku selalu berdoa. Selalu. Gak pernah alpha. Setiap hari mengulang doa yang sama. Kata yang sama. Semoga kelak dijodohkan dengan orang yang begini begini begini. Yang baik, yang sholeh, yang ganteng, yang kaya, dan lain sebagainya.
Gimana caranya supaya bisa mengucapkan doa yang sama secara konsisten? Tulis!
Tulis hal-hal yang diinginkan dalam selembar kertas. Sedetail mungkin. Tempel kertas di sudut yang sering terlihat oleh mata. Setiap kali melihat kertas tersebut, baca! Itu yang kulakukan. Gak cuma sebulan dua bulan kertas yang tertulis tentang bagaimana jodoh yang kuinginkan tertempel di lemari dekat kasur. Bertahun-tahun. Iya, selama bertahun-tahun aku merapalkan doa yang sama setiap harinya. Bertahun-tahun, sodara-sodara...
Lalu, apa semua yang tertulis di kertas itu ada pada Mas Anang sekarang? No. Tapi, aku berani bilang 80% yang kuminta, aku menemukannya di diri Mas Anang.
The power of praying.
***
Ini pertemuan kami yang ketiga dalam kurun waktu sepuluh hari. Kalau dirata-rata, berarti setiap tiga hari sekali kami bertemu. Lumayan sering lah untuk tahapan PDKT. Yang membuat berbeda di pertemuan kali ini adalah today is my day. Hari lahirku. Pas mau dijemput, gak ada pikiran apa pun tentang apa yang akan dia lakukan di hari ulang tahunku ini. Lha, gimana, orang ngakunya cinta, tapi dari pagi ngucapin selamat ulang tahun aja enggak. Segakromantis-romantisnya dia, masak ngucapin ulang tahun aja gak ada inisiatif. Lak yo aku dadi piye ngono to.
Kalau aku cinta sama orang, ini kalo aku, ya... Aku akan selalu jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun ke dia. Akan selalu menjadi orang pertama yang ada kapan pun dia butuh. Dan akan menjadikan dia orang pertama yang tahu segalanya tentangku. Tapi, cara mengungkapkan rasa cinta setiap orang kan berbeda. Jadi, gak semua-muanya harus sama kayak aku atau kamu.
Balik lagi ke pertemuan. Di sore yang cerah, dia tiba. Langsung capcus. Psttt... Ternyata ada yang sedang berusaha ngasih surprise. Ketika buka pintu mobil, udah ada sebuket mawar merah di kursi penumpang. Mawar merah yang kapan lalu pernah jadi bahan obrolan. Eh, tahunya dikasih sama dia di hari ulang tahun. Seneng, sih, tapi tetep sok cool dong. Jaim.
Dulu gitu. Kode-kode aja dia udah nangkep. Udah peka mesti dieksekusi kayak gimana. Sekarang? Ya Rabb.. Aku minta tanpa tedeng aling-aling juga dicuekin aja. Alhasil kalo pengan kembang, mending beli sendiri. Daripada ngarep-ngarep, tapi gak dikasih-kasih. Kesel iya, capek juga. Kuncinya, if nobody treats you well, treat yourself very well. Gitu, ya, kawan-kawan yang senasib denganku.
Lanjut ke surprise berikutnya, ah. Pas di tempat makan tiba-tiba ada kue ulang tahun terbang. Eh, gak gitu, ding. Yang bener, ada mbak-mbak yang tiba-tiba datang dengan membawa kue ulang tahun sambil nyanyi lagu Happy Birthday. Ya Allah... ini awkward moment banget. Udah setua ini masih dikasih kejutan begitu. Tapi, seneng kok. Kalo dikasih surprise begitu lagi, aku gak mau.... gak mau nolak! Mas, kalo kamu baca, tolong ini digarisbawahi, ya!
Kejadian terakhir di hari ini yang lumayan bikin terkejut yaitu saat sudah berada di rumah. Pas dianter pulang. Ini pertama kalinya ku ngajak dia masuk rumah. Di pertemuan-pertemuan sebelumnya, paling pol hanya sampai depan rumah. Cuma nurunin aja. Abis itu bye. Kali ini niat hati ingin mengenalkannya pada orang tua. Ben ora dibatin wae. Biar orang tua tahu selama sepuluh hari ini anaknya sering pergi sama siapa? Jadi, kalo ada tetangga yang gak enak omongannya, orang tuaku woles aja.
Singkat cerita mereka kenalan. Tentu, tanpa aku ikut campur dalam pembicaran antara calon mertua dan calon mantunya. Dari dalam kamar, samar-samar aku mendengar seorang lelaki muda berkata, "Pak, kulo niku ajeng serius kalih Dek Yuyun."
Ya Allah "Dek". Ini pertama dan terakhir kalinya Mas Anang manggil aku Dek. Pengen ketawa, tapi kok kasihan sama dia yang pasti sedang deg-degan di luar sana. kwkwkw....
BTW, Thankyou, ya, Mas.. Udah ngasih memori baik banget di hari ulang tahunku. Makasih untuk kado terindahnya. Berupa kehidupan bersama.
Selasa, 28 Juli 2020
Jodoh 4: Meminta
Rabu, 19 Februari 2020
Jodoh 3: Bertemu
Mas, tolong, Mas. Kalo kamu ingat bagaimana manisnya kamu dulu ke aku, jangan cuma cengar cengir. Tetaplah semanis itu, niscaya mamanya anakmu ini akan menjadi wanita yang paling bahagia. Masih ingat, kan, gimana kamu mengantarjemputku hingga ke depan pintu restoran, agar aku tak kehujanan? Masih ingat saat kamu membukakan pintu mobil untukku pas mau turun? Masih ingat juga kalo pengen ngerokok, kamu menjauh dariku, karena tau aku tak suka asap rokok? Kuharap, kamu tetap semanis ini hingga kita tua nanti. Tetap menggandeng tanganku saat kita jalan. Tetap memelukku saat aku sedang tak baik-baik saja. Tetap sering-sering bilang cinta.
Sabtu, 15 Februari 2020
Jodoh 2: Mendekat
Kamis, 13 Februari 2020
Jodoh 1: Kenalan
Setelahnya, aku kembali sibuk dengan kehidupanku. Pun dia, tentunya kembali sibuk dengan kehidupannya.