Senin, 15 Juli 2013

Sepucuk Rindu Untuk Sahabat

Dear sahabats,
(sengaja pake “s”, kan jamak :D)

Sore ini, saat aku menulis ini, aku sedang berada di salah satu sudut ruangan rumah makan yang dulu sering kita kunjungi. Di sampingku ada adikku Nopi, sepupuku Irma, dan tetanggaku Dwi. Tapi entahlah, tetiba saja aku teringat kalian. Kangen. Semacam itulah aku mendefinikan rasa ini. Iya, pada akhirnya aku tetap merindukan kalian beserta segala macam kenangan yang ada di dalamnya. Bad or good.

Terbanyangkan, seandainya yang ada di sampingku saat ini adalah kalian. Pasti bakalan rame banget, heboh, rebutan buat cerita soal kehidupan masing-masing seperti waktu dulu. Indi, dengan status barunya sebagai Nyonya Eko. Inem yang mendadak sewot tiap kali diceritain tentang liburan atau jalan-jalan. Maklum, dia kerja 7 hari seminggu, alias gak ada liburnya. Atau Ihwan yang lagi sibuk dengan skripsinya. Dan aku sendiri, aku yang semakin larut dalam kesibukan-kesibukan absurd.

Acara bukber yang gak direncanakan ini membuatku kangen sama kalian. Kangen saat kita buka puasa sepiring bersama di suatu tempat yang kita sebut basecamp. Masih pada ingat rasanya capjay made in Inem? Atau gorengan pojok alun-alun? Atau getuk belakang plaza ungaran? Iya, yang makanan favoritku itu. Atau kolak hibahnya Bu Rusman?

Inemmm, miss you beb. Ingat saat kamu curhat sambil nangis-nangis? Huffft, aku benci waktu itu. Ada satu hal yang kulewatkan. Sorry, for not hug you at that time *emot sedih*. Kangen marahan sama kamu. Kangen sama misuh-misuhmu di SMS atau whatsapp. Kangen sama kucingmu. Kangen duduk-duduk di depan rumahmu buat ngadem. Meskipun Kita sering marahan ya? Tapi aku tau kok, you care too much to me. Inget gak? Pas malam-malam di bawah gerimis, aku kebut-kebutan ke rumahmu buat minta maaf. Itu moment paling mengharukan, tauk?

Ndi, Indiii… Apa kabar kamu sekarang? Sejak punya peran baru, kita jarang calling-caling-an ya? Tapi tetep kok aku kangen kamu. Kangen kamu yang kemana-mana selalu minta ditemenin. Dari beli buku, baju, hijab, kebutuhan sehari-hari sampai kencan pun minta ditemenin *lirik-lirik Inem*. “Nem, masih ingat kan, pagi itu? Kamu mah cuma sekali, aku udah tiga kali” *ditimpuk bantal*

Saat mengharukan bareng kamu adalah saat kamu bilang “Mbak, boleh pinjam bahunya?” dan aku juga benci waktu itu, karena gak memberikan pelukan untukmu. Kangen nangis di pojokan rumah sodara kamu *yang ini bohong dink, nangis kok dikangeni?*. Aku Kangen direpotin sama kamu ehehehe. Kangen dititipin tela-tela, kangen bangunin tengah malam, kangen nemenin di kos. Kangen sama si kecil Danan. Kangen juga sama suami kamu, boleh? *eh, yang ini skip aja*. Minta tolong bilangin ke misuamu yes “Mbak Yuyun sekarang sudah hapal Lucky-nya Jason Mraz. Kapan mau dipraktekin?” mehehe.

Kangen Inem. Kangen Indi. Kangen rebutan tempat tidur dan selimut. Kangen curhat-curhat gaje di kosan. Kangen ngeskrim di tangga Ind*m*rt. Kangen berburu nasi goreng. Alun-alun Asmara, nasi goreng favoritnya Inem. Depan Ind*m*rt, ini nasi goreng favoritnya Indi. kalau aku capjay di Pak Yadi aja deh, seger banget tuh. Kangen Inem yang selalu protes kalau diajak makan ke warung steak. Kangen bilang gini sama Inem “Nem, nasgornya jangan pedes-pedes. Inget perut tuh. Ntar kumat lhoh”. Tapi tetep aja ga pernah digubris.

Kalo sama Ihwan, sebenarnya gak kangen-kangen amat sih. Lha kemarin abis ketemu *nyengir*. Kalau kangen tinggal samperin aja ke basecamp. Unforgettable moment sama kamu itu pas kamu ulang tahun. Ngopi-ngopi di alun-alun Asmara. Ditodong supaya beliin kue, trus, sisa kuenya dibalikin lagi ke kamu. Dalam bentuk cemongan ya? hahaha. Dan gara-gara itu, kamu jadi in wind alias masuk angin. Lha harus mandi malam-malam. Tapi yang paling aku kangenin dari dirimu adalah tulisanmu yang gak beda jauh sama tulisan dokter itu, sangat berkarakter :D. Kangen juga kalo di kelas suka minta dibacain tulisan yang ada di whiteboard.

Dhe, kamu tu sodaraku yang paling de bes dah. Selain pendengar yang baik, kamu juga guru yang baik. Guru apa saja. Dari masalah kerjaan, kuliah, sampai agama. kamu yang selalu jadi alarm-ku saat butuh siraman rohani. Suwun ya, untuk banyak bantuannya. Dhe, dhe, semalam aku mimpi ikut latihan wing chun lho. Cukup tau aja sih xixixi…

Masih pada ingat juga gak saat-saat kita [pura-pura] belajar bareng? Iya, katanya aja belajar. Padahal lebih pantes dibilang ngobrol sambil ngemil bareng. Siapa ya di antara kita yang paling hobby bawa cemilan ke kelas? Trus, contek-contekan berjamaah setiap ujian. Abis itu bareng-bareng menjalani ritual usai ujian, ngopi-ngopi hehehe. Kita sebut itu “kebersamaan”. Hampir setiap minggu rutin menyambangi angkringan depan apotek. Tau gak? terakhir kali aku ke sana, beli sebungkus jahe susu. Mas penjualnya nanya “temen-temenya mana mbak? Kok sekarang jarang ke sini?” kayaknya dia kangen juga sama kita yang sering bikin kehebohan di warungnya.

Aaaakkkkk… jadi pengen saat-saat itu lagi kan? Kangen sama kalian, temen, sahabat, sodara, lawan bermain, lawan bicara, lawan debat yang komplit. Next, kita kumpul-kumpul lagi ya? *atur schedule* love you guys *emot lope-lope*


Bekgor Pak Ndut, 14 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar