Rabu, 14 Oktober 2020

Day 5: Your Parents

Orang tuaku bukan orang berpendidikan tinggi. Keduanya hanya lulusan SD. Tapi, keduanya punya cita-cita tinggi. Meski hanya lulusan SD, mereka ingin anak-anaknya bisa menuntut ilmu hingga kuliah. Dan mereka sudah melakukannya. Kedua anaknya bisa lulus kuliah dengan mulus.

Orang tuaku bukan orang berada. Untuk hidup dan membesarkan anak-anaknya mereka harus bekerja sekerasnya. Berusaha sekuatnya untuk memberikan kehidupan yang layak untuk anak-anaknya. Mengesampingkan segala ego, demi anak-anaknya agar tercukupi.

Orang tuaku bukan orang yang romantis. Sedari kecil aku jarang sekali mendengar kata cinta dari mereka. Jarang sekali mendapat pelukan hangat dari mereka. Mereka lebih sibuk kerja demi memenuhi kebutuhan hidup, ketimbang menghabiskan banyak waktu bersama anak-anaknya. Tapi, tak pernah sekali pun aku protes. Aku tahu, mereka menyayangi kami anak-anaknya lebih dari kata cinta dan pelukan. Kami anak-anaknya selalu ada dalam doa mereka.

Orang tuaku adalah manusia-manusia tabah. Mereka seringkali dipukul derita, tapi tak kulihat mereka merana. Mereka tetap menjalani hidup dengan bahagia. Iya, sedih tentu saja ada, tapi hanya sewajarnya.

Orang tuaku bukan orang yang begitu religi. Soal agama, mereka biasa saja. Sholat puasa sama seperti yang lainnya. Tidak begitu ndakik-ndakik. Tapi, yang paling aku suka dari mereka adalah semangatnya untuk selalu berbagi. Seringkali mereka mengingatkan kami untuk, apa pun yang kami miliki, sedikit atau banyak, jangan lupa untuk berbagi. Untuk saling memberi. Dan ini adalah legacy yang harus kami rawat untuk kemudian diturunkan pada anak cucu kami.

Emak, Pak, terima kasih untuk segalanya selama ini. Kami anak-anakmu telah tumbuh mendewasa dengan baik. Terima kasih untuk banyak kebahagiaan selama ini. Kami menikmatinya. Sekarang, giliran kalian menikmati kebahagiaan. Menualah dengan sehat dan bahagia. Serta selalu dalam lindungan-Nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar