Selasa, 24 September 2013

Review Novel 5 CM


5 cm. Ada yang sudah baca novel atau nonton film ini? Gimana menurut kamu? kalau saya kecewa. Iya, saya kecewa sama filmnya. Jauh banget dari imajinasi saya saat membaca novelnya. Banyak dialog bagus yang justru dilewati. Seorang Riani yang harusnya pakai kacamata. Beberapa tokoh juga tidak ditampilkan. Ending-nya pun berbeda dengan novelnya. Belum lagi quotes dan penggalan lirik lagu yang gak dijumpai di film. Para pemainnya sih sudah bagus. Karakternya sesuai lah. Kurangnya ya itu, Riani gak pakai kacamata. Jadi kan gak terlalu kelihatan pinternya.

Tapi kali ini saya gak akan nge-review filmnya. Saya lebih tertarik dengan novelnya. Novel karya Donny Dhirgantoro ini memang jempol. Anak muda banget. Tapi gak alay macam cerita putih abu-abu gitu. Alurnya mengalir renyah. Bahasa yang digunakan juga anak muda banget. Isinya berbobot –ini yang tidak sepenuhnya ditampilkan di film–. Pesannya sederhana tapi ngena. “Keep our dreams alive… and we will survive”. That’s.

Pesan yang sederhana itu dibungkus dengan cara yang berbeda. Melalui persahabatan 5 orang yang berbeda karakter, tapi toh mereka selalu saling mengerti. 5 anak muda yang idealis dengan prinsip hidup masing-masing. Arial yang atletis, gak banyak omong, dan apa adanya. Riani yang cantik, cerewet, cerdas dan tomboy tapi lembut. Zafran yang kurus, anak band, grafis desainer, dan sok-sokan jadi penyair. Ian yang gendut, pecinta MU, mi instan addict, kolektor VCD bokep, hobbi fotografi, dan tergila-gila sama Happy Salma. Genta, laki-laki yang nyaris sempurna.

5 anak muda –ditambah 1, Arinda, adiknya Arial– yang sedang bergerak untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Mendaki untuk sampai di puncak tertinggi. Dan puncak itu diwakili oleh Mahameru. Bagaimana jatuh bangunnya meraih mimpi, itu digambarkan dengan bagaimana sulitnya mencapai puncak Mahameru. Dan bagaimana ceritanya? Saya rekomendasikan untuk membaca novelnya sendiri. Dijamin gak ngebosenin. Kamu bakal jungkir balik, gara-gara emosi kamu diaduk-aduk sama penulis.

Buat saya, membaca 5 cm ini bukan hanya sekedar membaca novel. Novel ini mengajak saya untuk menjelajah Mahameru. Mengajari saya cara mencintai tanah air dengan cita rasa yang berbeda. Bagaimana menerima perbedaan dalam bersosialisasi? Banyak ilmu yang bisa saya ambil dari novel ini. 5 cm itu sebenarnya hanya idiom. Bahwa kita harus tetap meletakkan impian kita tepat di depan kening kita, agar tak pernah terlepas oleh mata.

Dan ini saya sertakan beberapa dialog, quotes dan penggalan lirik lagu favorit saya di novel 5 cm:
  • “Semua pada akhirnya menumpuk dalam keranjang dharma kamu, menumpuk tinggi, menunggu untuk diberikan ke kamu, dan akhirnya Yang Mahakuasa memberikannya kepadamu dengan berbagai cara yang DIA mau. Salah satunya dengan ketemu Mas Fajar sore itu. Saya, semenjak kamu cerita, sudah nggak percaya kalau Mas Fajar adalah satu kebetulan. Mas Fajar adalah perantara yang dikirim untuk membalas dharma kamu. Semua usaha kamu selama ini, semua yang telah kamu tanam akhirnya kamu petik.”
  • You are the universe... You're the driver, not a passanger in live... And when you're ready, you won't have to try 'cause... You are the universe and there ain't nothing you can't do... If you conceive it, you can achieve it... That's why I believe in you.
  • Look at the stars, look how they shine for you and everything you do... they were all yellow.
  • Sebaik-baik manusia, adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
  • "...Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan... sehabis itu yang kamu perlu... cuma..." - "Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas" - "Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja..." - "Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya" - "Serta mulut yang akan selalu berdoa".
  • "Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seseorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seongok daging yang hanya punya nama..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar