Sabtu, 11 Januari 2014

Hanya Isyarat: Little Present

Kepada Kata untuk Yunda

Apa yang terbayang saat kita hanya sepasang harapan di pungguk sayap malaikat semalam meniupkan angin berbisik di telingamu: “Seseorang sedang memujamu di tengah ladang salju, di sebuah savana yang kusut oleh bekas pertarungan. Ia sedang bertarung juga sendiri, di sana. Memerangi rindu dan luka-luka yang mengobangnya. Adakah engkau menjemputnya dengan tanganmu yang basah oleh doa?”

Di sini aku hanya mendengar lenguh kecil, seperti doa menunggu setiap mereka datang untuk menjemputmu pergi. Ke sebuah dunia yang dihantarkan mimpi-mimpi adakah itu engkau, wahai yang jauh? Engkau yang letih kepada waktu, kepada dunia yang mendekapmu bisu.

Aku semakin tenggelam kepada kata-kata, untukmu ingin segera merangkulmu ke tengah belantara yang kubangun dengan kesyahduan kesunyian kita lalu aku menemukanmu pada pucuk bunga edelwis saat musim semi tiba, saat bibirmu tumbuh menjadi fajar yang selalu mendekapku sepanjang waktu.

Kepada kata, kepada engkau yang diremas keheningan aku ingin bertandang segera. Membangun kastil dari pecahan salju yang mengubur rindu. Kupasang sebuah jendela untuk kita menyeberang ke sebuah dunia yang segera kita bangun menjadi istana.

Konya, 30 Des 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar