Senin, 07 Desember 2015

Pesan Untuk Dedek


Sumpah! Ini bikin saya ngakak guling-guling. Seumur-umur, baru sekali ini saya ketemu sama cowok model begini. Ganteng sih ganteng. Kaya juga iya. Pun berpendidikan. Tapi, eh, tapi, pas cintanya bertepuk sebelah tangan, dramanya na udzubillah sekali.

Dari yang awalnya mengancam akan memutuskan tali silaturahmi. Dan nyatanya cuma gertak doang, karena masih saja suka cari-cari alasan untuk bisa ngobrol. Hingga berakhir dengan meminta kembali semua barang yang sudah dikasih ke cewek yang ditaksirnya. Kan... Gak classy. Kalau ngasihnya makanan dan udah di-poop-in, apa masih mau diminta juga? 😂

Dek, kamu punya masalah serius. Hidupmu kurang piknik! Eh.

***

Yang namanya jatuh cinta itu biasa. Putus cinta juga bukan hal istimewa. Cinta bertepuk sebelah tangan pun sudah lumrah. Bukan kamu sendiri yang mengalami kok, Dek. Jutaan makhluk di dunia ini juga merasakannya. Bahkan binatang pun.

Dedek yang ganteng, saya tahu betul bagaimana pilunya perasaanmu. Benar-benar paham bagaimana sembilu rindu yang menusuk-nusuk setiap ruas hatimu. Jauh sebelum kamu, saya sudah pernah merasakan semua itu. Saya pernah jatuh cinta. Patah hati. Jatuh cinta lagi. Patah hati lagi. Gak cuma sekali. Berulang kali. Kamu? Baru sekali ditolak saja, sudah serasa runtuh dunia seisinya. 

Ini baru persoalan cinta lho, Dek. Belum yang lainnya. Yang tentunya lebih penting dari sekedar cinta-cintaan. Di masa depan, kamu akan menghadapi dunia yang lebih sadis dari cinta-cintaanmu itu. Kamu harus berhadapan dengan pekerjaan, orang-orang, lingkungan, yang mungkin kesemuanya akan lebih berat. Yang mungkin tidak akan senyaman hidupmu sekarang ini. Hidup yang masih numpang berteduh di bawah payung bapak ibumu.

Dedek yang semoga dirahmati Allah, semoga setelah ini kamu akan tahu, kalau tidak semua hal yang kamu ingin bisa kamu punya. Tak peduli seberapa besar pun uang yang kamu miliki. Tak peduli seberapa banyak duit yang kamu keluarkan untuk itu. Hati punya harga sendiri yang tak terbeli oleh apa pun. Dia punya jalan yang tak bisa kamu paksa. Sama seperti hatimu yang tak bisa berpaling darinya, dia juga sama. Hatinya mungkin tak mampu berpaling dari hati orang lain.

Dek,  bolehlah matamu sipit. Tapi, cobalah liat dunia ini dengan lebar. Bumi tak hanya seluas apa yang kamu lihat setiap hari. Keluarlah. Ketahuilah bahwa di Pacitan sana ada begitu banyak pantai yang indah. Di Magelang, tidak hanya ada Candi Borobudur. Begitu pun di Yogyakarta, tidak hanya ada Malioboro. Jakarta tidak hanya punya Monas. Bali juga bukan hanya Kuta. 

Lihatlah, di luar sana. Pemuda-pemuda seusiamu, banyak yang sedang sibuk merintis mimpi. Bukan malah meratapi sakit hati. Kekuatanmu itu sedang penuh, gunakanlah untuk melakukan yang membuatmu tampak anggun. Buat dia yang hari ini menolakmu, kelak akan menjadi salah seorang pengagum beratmu.

OK?

Duhhh, Dek. Maafkan kakak kalau banyak omong begini. Kakak cuma ingin memberi gambaran, kamu dengan segala kekonyolanmu itu tidak akan bermanfaat apa pun di masa depan. Kecuali, akan membuatmu tertawa saat mengingatnya. 

Dek, semoga sekali ini saja ya, kamu bersikap gak classy kayak gini. Jangan diulangi di kemudian hari. Semoga kelak, kamu mendapatkan seseorang yang paling pas buatmu. Di antara jutaan gadis di luar sana, pasti ada seorang yang ditakdirkan untukmu. Seorang yang akan menerimamu dengan segala kekonyolan, kekanan-kanakan, serta semua kurang lebihmu itu. 

Sudah ya, Dek. Kakak lanjut kerja dulu. Kakak juga mau membuat orang yang pernah menyakiti, berbalik menjadi pemuji. Hallah....



Meja Kerja, 7 Desember 2015

2 komentar:

  1. cermin pribadi sang penulis,,,lanjutkan!!!!!! tambah kisah yang inspiratif dooonkk!!!

    BalasHapus